Menaker Hanif Minta 2.000 Perusahaan KADIN tampung 200. 000 Peserta Magang

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengajak perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia untuk bisa bersama-sama menyokong, berpartisipasi di dalam Program Pemagangan Nasional yang diselenggarakan pemerintah. 

“Metode pemagangan telah digunakan di berbagai negara digunakan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Oleh karena itu, kita ajak para pengusaha agar mendukung program pemagangan di dalam dan luar negeri,” kata Menaker Hanif dalam acara Halal bi Halal dengan Praktisi SDM di SMK Mitra Industri, di MM2100 Cikarang, Bekasi pada Jumat (29/7). 

Pada tahun 2016, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan 200.000 pekerja bisa direkrut untuk magang di perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di seluruh Indonesia. 

Setiap tahunnya Kemnaker dukungan dan kerjasama dari 2.000 perusahaan untuk bisa menampung 200.000 tenaga kerja sehingga mengikuti skema pemagangan nasional secara sistematis yang mencakup pelatihan kerja, pemagangan dan sertifikasi. 

Menaker Hanif mengatakan program pemagangan ini menjadi sangat penting karena pemagangan itu lebih memberikan pengalaman yang sifatnya langsung kepada calon tenaga kerja maupun kepada para pekerja sehingga kompetensi, keterampilan (skill) dan pengetahuannya makin bertambah baik. 

Hal ini sekali lagi penting dalam upaya mendorong terjadinya percepatan kompetensi dari tenaga kerja sehingga gap antara supply/Demand dari sisi tenaga kerja skill ini bisa terpenuhi dan kebutuhan dari industri untuk tumbuh dan berkembang dengan tingkat produktivitas tenaga kerja yang meningkat. 

“Kita butuh dukungan dari perusahaan-perusahaan agar kita bisa magangkan pekerja kita baik di dalam negeri di berbagai sektor, berbagai industri dan juga luar negeri seperti di Jepang, Autralia, dan sejumlah negara yang lain,” kata Hanif. 

Dikatakan Hanif, pihaknya telah membentuk tim khusus dalam menangani program pemagangan nasional yang sistematis dengan melibatkan KADIN, APINDO dan manajemen perusahaan untuk merumuskan sistem agar pemagangan ini benar-benar bisa menjadi media peningkatakan keterampilan dan kompetensi kerja yang lebih baik. 

“Tapi sangan sampai magangnya gak bermutu. Oleh karena itu nantinya jabatannya apa, pekerjaannya apa harus jelas. Misal magang sebagai teknisi, sebagai supervisor, atau jabatan/posisi tertentu, makan nantinya setelah selesai pekerja magang benar-benar memiliki kompetensi, keterampilan yang bisa disertifikasi,” kata Hanif. 

Ajakan untuk mendukung program pemagangan nasional langsung disambut baik perusahaan-perusahaan di kawasan Industri MM2100, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Hal ini terbukti dengan penandatangan naskah dukungan dari 5 perusahaan besar yang mewakili dari ratusan perusahaan di Kawasan MM2100 . (p/ab)